Monday, August 13, 2012

10 Tips Menggapai Kebahagiaan Rumah Tangga

Keharmonisan suami-istri
Lihatlah @ku - Siapa yang tidak ingin memiliki kebahagiaan dalam sebuah rumah tangga? Pasti semua orang ingin memilikinya, berikut adalah 10 Tips Menggapai Kebahagiaan Rumah Tangga :

Pertama, kebahagiaan rumah tangga bergantung pada sejumlah faktor. Antara lain: kesehatan, ketenangan batin, ketenangan pikiran, dan kondisi sosial. Kebahagiaan suami-istri tidak saja bergantung pada kenikmatan seksual semata. Oleh karena itu, kesehatan suami-istri, perhatian istri terhadap makanan dan minuman, serta keadaan rumah yang sehat, teratur, dan bersih juga menjadi faktor penting bagi kebahagiaan rumah tangga.

Kedua, sikap saling menghargai, dan suasana yang sangat akrab antara suami-istri termasuk pangkal kebahagiaan keluarga. Sebab, sikap ekologis, cemburu, tipu muslihat, dan ingin menang sendiri, merupakan penghambat kebahagiaan suami-istri.

Ketiga, hendaknya menyelsaikan konflik suami-istri dalam kamar, jauh dari anak-anak, tetangga, dan keluarga. Berusaha untuk saling mencurahkan isi hati untuk mengetahui ketulusan hubungan mereka, setra menjauhkan perasaan benci dan permusuhan antara mereka.

Keempat, istri tidak menceritakan kenangan masa lalunya kepada suami, meskipun kenangan tersebut hanya cerita-cerita romantis, angan-angan, atau kontak telepon saja. Sebab, itu semua akan menanamkan bibit kebencian, ketidakpercayaan, dan kecemburuan.

Kelima, suami harus mau memaafkan kesalahan istri. Sebab, istri bukankah malaikat, bukan pula wanita pemuas nafsu seksual selama 24 jam, dan istri bukanlah seorang pelayan yang harus tunduk. Akan tetapi, istri adalah seorang manusia biasa yang memiliki perasaan lelah, bosan, dan perlu istirahat.

Keenam, bersikap terbuka dalam segala hal. Tidak ada rahasia yang ditutup-tutupi antara suami-istri.

Ketujuh, istri harus mengingatkan suami agar biasa hidup hemat dengan berbelanja sesuai kebutuhan. Di samping itu, istri tidak boleh memaksa suami agar meminjam uang hanya sekedar untuk membelikan baju baru setiap hari, menginap di hotel setiap bulan, atau berwisata ke pantai yang paling indah setiap tahun.

Kedelapan, perceraian adalah sesuatu yang dilarang, ancaman talak dan meluapkan emosi juga merupakan sikap yang dilarang. Suami tidak boleh menghalang-halangi istri untuk mengunjungi keluarganya, mengasuh dan menyayangi anak-anaknya. Pekerjaan suami yan banyak jangan sampai menghalangi cintanya kepada anak.

Kesembilan, suami harus tahu bagaimana cara menghibur keluarga dan tidak berlebihan dalam bergaul dengan orang lain. Begitu pula istri tidak boleh menceritakan keburukan suami kepada teman atau kepada keluarga. Istri juga tidak boleh menerima saran orang yang tidak tahu apa-apa. Sebab, biasanya seorang istri diceraikan oleh suami karena ada orang yang turut campur dalam urusan keluarga yang akhirnya menambah masalah keluarga.

Kesepuluh, perkawinan bukan jalan untuk memperoleh keuntungan, bukan juga seperti akan jual-beli, atau hanya sekedar sarana pemuas seksual belaka, melainkan perkawinan adalah sebuah kerja sama dan tanggung jawab yang dipikul secara bersama-sama. Dengan begitu, ketika perkawinan dijadikan oleh salah satu pihak sebagai ajang mencari keuntungan atau manfaat pribadi, maka tak bisa dipungkiri jika perkawinan tersebut tidak akan harmonis, makna hakiki perkawinan akan luntur dan kasih sayang, cinta, dan ketenangan jiwa, semuanya akan hilang.

Hati-hati terhadap kerabat yang memusuhi. Sebab, kerabat dekat bisa berubah menjadi kala jengking yang bisa menyengat. Hati mereka mudah sekali dibakar dendam, iri, dan cemburu. Begitu banyak keluarga yang retak karena turut campur mertua, pernikahan seseorang menjadi berantakan.

Cinta yang terjalin antara suami-istri harus bersumber dari hati, jiwa, akal, dan logika. Cinta merupakan emosi mental yang ak terindera dan hendaknya dimiliki oleh mereka berdua melintasi waktu dengan membawa harapan dan mimpi inda. Karena itu, rasa cinta yang tumbuh sebelum menikah merupakan faktor penunjang bagi kebahagiaan sebuah rumah tangga di masa mendatang.

Namun, terkadang bara cinta itu mati karena pertengkaran, rasa bosan, perbedaan, sifat mudah marah, dan keidakpedulian istri akibat turut campur mertua. Keseimbangan suami-istri dari sisi usia, pendidikan, kesehatan fisik, juga menjadi penunjang bagi kebahagiaan rumah tangga.

Pemeriksaan medis yang baik sebelum menikah harus dilakukan untuk meyakinkan bahwa calon suami-istri itu tidak mengidap penyakit, seperti penyakit psikologis, dan gangguan mental, kebiasaan buruk, dan ganggaun seksual. Jadikan kesempatan sebelum mereka menikah untuk saling mengenal terlebih dahulu.

Setelah memasuki gerbang pernikahan, hendaknya masing-masing pasangan menjadikan malam-malamnya sperti malam pertama yang penuh dengan cinta dan rindu yang menggelora.

***



Saat ini agan sedang membaca artikel 10 Tips Menggapai Kebahagiaan Rumah Tangga di blog Lihatlah @ku. Semoga artikel yang agan baca ini dapat bermanfaat. Jangan lupa BERKOMENTAR dengan baik di blog ini ya? :)

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan baik dan benar. Karena jika ada komentar yang mengandung SPAM, akan segera dihilangkan. Terima kasih :)